JAKARTA - Emiten unggas, PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM), menyiapkan peningkatan pasokan indukan ayam atau Grandparent Stock (GPS) dari Amerika Serikat dan Selandia Baru pada 2026. Langkah ini menjadi strategi perusahaan untuk memperkuat posisi sebagai penyedia protein hewani nasional.
Direktur Utama Janu Putra Sejahtera, Sri Mulyani, menjelaskan kebijakan ini dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan protein masyarakat. Kenaikan permintaan terutama dipicu oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar pemerintah.
Permintaan pasar yang tinggi mendorong AYAM bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhan pasokan daging ayam. Sri memperkirakan penyerapan daging ayam bisa mencapai puluhan ribu ton sepanjang tahun mendatang.
“Bisnis unggas kami sedang tancap gas karena mendapat sentimen positif dari stabilisasi harga live bird,” ujar Sri, Senin, 22 Desember 2025. Penetapan Harga Pokok Produksi (HPP) membantu peternak mendapatkan kepastian dan stabilitas usaha.
Program MBG memberikan dorongan tambahan terhadap konsumsi ayam di pasar domestik. Hal ini sekaligus memperkuat posisi AYAM sebagai pemain utama dalam rantai pasokan protein hewani.
Strategi Peningkatan Pasokan Indukan Ayam
Untuk menghadapi lonjakan permintaan, AYAM berencana meningkatkan pasokan indukan ayam hingga tiga kali lipat. Pada 2025, perusahaan telah melakukan dua kali impor GPS dari AS dan Selandia Baru untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Peningkatan pasokan indukan dilakukan dengan perhitungan matang dan praktik terbaik industri. Fasilitas kandang indukan AYAM memiliki kapasitas fisik hingga 60.000 ekor, namun operasional maksimal dibatasi.
Pembatasan kapasitas operasional bertujuan menjaga biosekuriti dan kualitas ternak. Saat ini, kapasitas operasional optimal hanya 30.000 ekor agar siklus rotasi indukan dan pemeliharaan kandang berjalan sesuai standar.
Siklus rotasi indukan mencakup proses pergantian indukan, pembersihan kandang, dan masa istirahat fasilitas. Hal ini memastikan kesehatan ternak tetap terjaga dan performa produksi konsisten dari satu periode ke periode berikutnya.
Meski kapasitas fisik besar, pengisian indukan dilakukan secara bertahap dan disiplin. “Dalam satu periode, hanya kapasitas optimal yang boleh aktif, sisanya menunggu siklus peremajaan,” jelas Sri.
Fasilitas dan Standar Operasional Modern
AYAM menerapkan standar manajemen peternakan modern untuk mendukung kualitas indukan. Pengawasan ketat dilakukan pada setiap tahap pemeliharaan dan reproduksi ternak.
Fasilitas indukan didesain untuk mendukung kesehatan, kesejahteraan, dan performa reproduksi ayam. Penerapan standar biosekuriti bertujuan mencegah penyakit dan menjaga keberlanjutan pasokan nasional.
Seluruh kegiatan operasional kandang indukan mengikuti protokol ketat agar tidak terjadi gangguan produksi. Proses peremajaan kandang juga menjadi bagian penting untuk memastikan produktivitas jangka panjang.
Penerapan sistem modern ini mencerminkan komitmen AYAM terhadap praktik peternakan profesional. Dengan standar tinggi, perusahaan dapat menjaga kualitas indukan dan daging ayam yang dihasilkan tetap prima.
Proyeksi Pasokan dan Dampak Program MBG
Kenaikan pasokan indukan diharapkan memenuhi kebutuhan daging ayam untuk program MBG. Lonjakan permintaan dari program pemerintah ini menjadi peluang strategis bagi AYAM untuk meningkatkan kontribusi pada ketahanan pangan.
Perusahaan optimistis dapat menjaga pasokan tetap stabil sepanjang tahun. Upaya ini penting untuk mendukung program pemerintah sekaligus menjaga keseimbangan harga di pasar domestik.
Penguatan rantai pasokan indukan ayam juga berdampak pada kesejahteraan peternak. Stabilisasi harga dan pasokan membuat pelaku usaha unggas lebih tenang dalam menjalankan operasional harian mereka.
Dengan strategi ini, AYAM memastikan ketersediaan protein hewani tetap terjaga di tengah pertumbuhan populasi dan permintaan masyarakat. Langkah ini juga mengokohkan posisi perusahaan sebagai pemain unggulan di sektor unggas nasional.
Program peningkatan pasokan indukan menjadi kombinasi strategi jangka pendek dan jangka panjang. Sementara pengisian kapasitas kandang mengikuti siklus yang disiplin, perencanaan impor indukan dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan mendadak.
AYAM tetap fokus pada kualitas dan biosekuriti sebagai pondasi utama operasional. Dengan pendekatan ini, perusahaan mampu menjaga standar produksi tetap tinggi, sekaligus memenuhi kebutuhan protein nasional secara konsisten.