JAKARTA - Banyak orang mengenal Jepang sebagai negara dengan angka harapan hidup yang tinggi, dan salah satu rahasia gaya hidup mereka ternyata terletak pada kebiasaan sederhana menikmati buah setiap hari. Kebiasaan ini tidak hanya bertahan karena tradisi, tetapi juga karena keyakinan kuat terhadap manfaat buah bagi kesehatan jangka panjang.
Di antara masyarakat Jepang yang mempraktikkan pola makan ini, ada seorang ahli gizi asal Nara bernama Michiko Tomioka yang tumbuh dalam keluarga petani buah. Pengalamannya sejak kecil membuatnya memahami bahwa buah tidak hanya sekadar makanan segar, tetapi bagian dari sistem perawatan tubuh yang alami dan menyeluruh.
“Buah adalah salah satu alat paling ampuh untuk mendukung kesehatan dan umur panjang, selain rasanya luar biasa,” ujar Tomioka dalam sebuah kesempatan pada Minggu, 2 Oktober 2025. Ia menegaskan bahwa konsumsi buah yang konsisten dapat menjadi fondasi tubuh yang kuat, terutama ketika dipadukan dengan gaya hidup sehat ala Jepang.
Tomioka pun membagikan jenis buah yang menurutnya wajib tersedia di dapurnya setiap hari. Menurutnya, lima buah ini mampu menopang kebutuhan nutrisi penting serta membantu tubuh tetap bugar dalam jangka panjang.
Buah Favorit di Dapur Jepang yang Menjadi Kunci Vitalitas
Pilihan buah yang direkomendasikan Tomioka tidak hanya didasari pada tradisi lokal, tetapi juga penelitian modern tentang kandungan nutrisinya. Setiap buah memiliki peran berbeda sehingga perpaduannya dapat memberikan manfaat yang lebih lengkap bagi tubuh.
1. Apel
Apel menjadi buah pertama yang selalu ia sediakan karena kandungan vitamin C, serat, kalium, dan polifenolnya yang melimpah. Semua kandungan ini bekerja bersama mendukung daya tahan tubuh dan fungsi otak melalui peningkatan kesehatan usus.
Selain dinikmati langsung, apel dapat diolah ke berbagai hidangan seperti campuran salad, bahan masakan, hingga saus apel rumahan. Ragam penggunaannya memudahkan apel untuk menjadi bagian dari pola makan harian tanpa terasa membosankan.
2. Buah Citrus
Jeruk, lemon, lime, dan yuzu termasuk dalam kelompok buah citrus yang terkenal kaya vitamin C, vitamin A, folat, serat, serta kalium. Antioksidan seperti flavonoid dan karotenoid di dalamnya melindungi sel tubuh dari kerusakan sekaligus memperkuat sistem imun.
Tomioka menganjurkan konsumsi buah citrus dalam bentuk utuh agar kandungan seratnya tidak hilang. Menurutnya, kebiasaan hanya minum jus membuat gula darah lebih mudah melonjak karena serat tidak ikut terkonsumsi.
3. Aneka Berry
Buah berry seperti strawberry, blueberry, raspberry, dan goji berry terkenal rendah kalori namun kaya antioksidan dan vitamin. Antosianin pada blueberry bermanfaat menjaga kesehatan otak dan jantung sehingga cocok dikonsumsi secara rutin.
Goji berry memiliki keunggulan lain berupa kandungan beta-karoten yang baik untuk kesehatan mata. Kombinasi berbagai berry dapat memberikan manfaat nutrisi yang lebih seimbang bagi tubuh.
4. Kesemek (Persimmon)
Kesemek menjadi salah satu buah khas Asia Timur yang sangat digemari di Jepang karena kandungan vitamin A, vitamin C, serat, kalium, dan polifenolnya. Penelitian menunjukkan bahwa kesemek dapat membantu mengontrol kolesterol serta menjaga tekanan darah agar tetap stabil.
Terdapat dua jenis utama kesemek yang dikenal masyarakat Jepang yaitu Fuyu dan Hachiya. Fuyu dapat dimakan ketika masih keras, sedangkan Hachiya hanya boleh dimakan setelah benar-benar matang atau dikeringkan untuk menghasilkan rasa manis alami.
5. Buah Ara (Fig)
Buah ara yang dikenal di Jepang sebagai ichijiku sangat kaya serat, vitamin, mineral, dan fitohormon. Kandungan enzim ficin di dalamnya membantu pencernaan protein sehingga buah ini cocok dijadikan camilan sehat setelah makan.
Menurut Tomioka, ara juga memberikan manfaat khusus bagi perempuan karena kandungan nutrisi yang mendukung keseimbangan hormonal. Oleh sebab itu, buah ara menjadi bagian penting dari menu hariannya.
Prinsip Hidup Sehat ala Jepang Lewat Konsumsi Buah
Selain menyusun buah yang wajib tersedia, Tomioka juga membagikan lima prinsip sederhana untuk menerapkan kebiasaan makan buah secara efektif. Prinsip ini sangat mudah diikuti sehingga dapat diterapkan siapa saja yang ingin meningkatkan kualitas hidupnya.
Ia menekankan bahwa mengonsumsi buah sesuai musim adalah langkah terbaik karena kandungannya sedang berada di tingkat paling optimal. Buah musim juga cenderung lebih segar dan memiliki cita rasa lebih kuat sehingga tubuh bisa menyerap nutrisinya dengan baik.
Tomioka juga menyarankan agar buah utuh lebih diutamakan daripada jus karena kadar seratnya tetap lengkap. Serat dalam buah membantu menjaga kestabilan gula darah serta membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.
Menikmati buah secara perlahan menjadi prinsip berikutnya untuk mendukung pencernaan optimal. Cara makan yang tenang dan mindful membantu tubuh memproses nutrisi secara maksimal.
Ia pun mendorong keluarga untuk membiasakan konsumsi buah sejak dini agar kebiasaan sehat terbentuk secara alami. Ketika buah menjadi bagian dari rutinitas, tubuh akan merasakan efek jangka panjangnya tanpa perlu paksaan.
Prinsip selanjutnya adalah tidak perlu takut dengan gula alami dalam buah karena gula tersebut disertai serat dan antioksidan. Kombinasi ini membuat gula alami bekerja berbeda dengan gula tambahan yang biasa memicu lonjakan gula darah.
Pemahaman Baru tentang Buah sebagai Investasi Kesehatan
Tomioka percaya bahwa buah bukan hanya makanan pelengkap, tetapi fondasi dari gaya hidup sehat yang memperpanjang usia. Kebiasaan mengonsumsi buah membuat tubuh lebih kuat dalam menghadapi perubahan cuaca, aktivitas berat, maupun penuaan.
Ia melihat bahwa banyak orang masih salah kaprah dengan menghindari buah karena menganggapnya terlalu manis. Padahal, serat dalam buah justru membantu menetralkan efek gula dan memberikan nutrisi yang tidak bisa digantikan makanan lain.
“Buah bukan hanya makanan sehat, tapi bagian dari kehidupan yang membuat kita bahagia dan panjang umur,” ujar Tomioka menutup penjelasannya. Menurutnya, hidup sehat bisa dimulai dari langkah sederhana seperti makan buah segar setiap hari.
Dengan mengikuti kebiasaan ini, masyarakat dapat meniru salah satu rahasia panjang umur orang Jepang tanpa perlu perubahan besar dalam rutinitas. Pola makan sederhana yang kaya buah memungkinkan tubuh bekerja lebih efisien dan tetap bugar hingga usia lanjut.